Giat Pembelajaran TeFa Kriya Tekstil: Sekolah Sambil Kerja, Dapat Upah
Penulis : Humas SMK Negeri 2 Tegalsari - 7 Agustus 2025
Foto : Humas SMK Negeri 2 Tegalsari
Tegalsari – SMK Negeri 2 Tegalsari terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap kerja melalui penerapan pembelajaran berbasis industri atau Teaching Factory (Tefa). Salah satu konsentrasi keahlian yang secara aktif menerapkan program ini adalah Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT).
Dalam implementasinya, para siswa kelas XI dan XII konsentrasi KKBT terlibat langsung dalam proses produksi tekstil sesuai dengan standar industri. Proses pembelajaran berlangsung layaknya suasana kerja profesional di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dimulai dari perencanaan desain, proses membatik, hingga penyelesaian produk akhir. Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga membentuk etos kerja, tanggung jawab, serta kemampuan kolaboratif antar tim produksi.
Pada kegiatan produksi kali ini, siswa tengah mengerjakan dua produk utama, yaitu kain batik yang akan digunakan sebagai seragam bagi seluruh peserta didik baru SMK Negeri 2 Tegalsari, serta kaos polo bersablon untuk keperluan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa kelas XII. Kegiatan ini menjadi wujud nyata bagaimana proses belajar tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga melalui aktivitas langsung yang menuntut kualitas kerja, ketepatan waktu, dan hasil yang bernilai guna.
Menariknya, program ini tidak hanya mendidik, namun juga memberikan penghargaan kepada siswa yang terlibat dalam proses produksi. Sebagai bentuk apresiasi, siswa diberikan reward berupa upah atau gaji sesuai kontribusi dan tanggung jawab yang diemban. Hal ini tentu menjadi penyemangat tersendiri bagi siswa dalam meningkatkan produktivitas sekaligus pengalaman kerja sejak dini.
Dengan pelaksanaan Tefa seperti ini, diharapkan lulusan SMK Negeri 2 Tegalsari, khususnya dari konsentrasi keahlian KKBT, tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga siap menghadapi dunia kerja secara nyata. Selain itu, program ini turut memperkuat budaya kerja produktif dan profesionalisme di lingkungan sekolah.