Dua Siswi SMKN 2 Tegalsari Lolos Seleksi Penari Gandrung Sewu 2025
Penulis : Humas SMK Negeri 2 Tegalsari - 20 Juli 2025
Foto : Humas SMK Negeri 2 Tegalsari
Tegalsari – Kabar membanggakan datang dari SMK Negeri 2 Tegalsari. Dua siswi, yakni Riris Tri Ramadani dari kelas XII PSPT 2 dan Nabila Martha Sesilia dari kelas XI PSPT 1, dinyatakan lolos seleksi penari Gandrung Sewu 2025, sebuah ajang tahunan yang menjadi ikon budaya Banyuwangi.
Kedua siswi tersebut berhasil melewati proses seleksi yang ketat dan akan tampil bersama ribuan penari lainnya dalam perhelatan Festival Gandrung Sewu yang rutin digelar di Pantai Boom, Banyuwangi. Keterlibatan mereka menjadi bukti kontribusi generasi muda dalam pelestarian budaya lokal.
Selama proses seleksi dan latihan, kedua siswi ini mendapatkan pendampingan langsung dari Ibu Ani Pujiastuti, S.Sn., guru Seni Budaya SMKN 2 Tegalsari. Kehadiran beliau sebagai pembimbing menjadi bagian penting dalam membina minat dan bakat siswa di bidang seni tradisional.
Gandrung Sewu sendiri merupakan festival kolosal yang menampilkan ribuan penari Gandrung secara serentak di satu panggung. Tari Gandrung adalah tarian tradisional khas Banyuwangi yang mengandung makna rasa syukur atas hasil panen, serta menggambarkan semangat kebersamaan dan kekompakan masyarakat.
Partisipasi dua siswi SMKN 2 Tegalsari ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pelestarian seni budaya daerah. Mereka tidak hanya belajar di bangku sekolah, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang memperkenalkan warisan budaya Banyuwangi kepada dunia.
Festival Gandrung Sewu tidak sekadar menjadi pertunjukan seni. Di balik kemeriahannya, terkandung filosofi tentang kebersamaan, harmoni dengan alam, dan penghormatan kepada leluhur. Kegiatan ini juga menjadi magnet wisata yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus meningkatkan kebanggaan masyarakat Banyuwangi terhadap budaya daerahnya.
Kepala SMKN 2 Tegalsari, Bapak Magiyono, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada kedua siswi tersebut beserta guru pendamping. Pihak sekolah berharap keikutsertaan mereka menjadi inspirasi bagi peserta didik lain untuk terus aktif mengembangkan bakat sekaligus menjaga budaya lokal agar tetap lestari.